BUKU TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI RUSIA SAAT PERANG DINGIN

BUKU TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI RUSIA SAAT PERANG DINGIN

 

Ivan Taniputera

11 Mei 2014

 

 

Judul: Bagaimana Uni-Sovjet Membantu Negeri-negeri Jang Terbelakang Ekonominja

Penerbit: Bagian Penerangan Kedutaan Besar URSS di Indonesia, 1960

Jumlah halaman: 45

 

Buku ini meriwayatkan mengenani bantuan Rusia bagi negara-negara berkembang semasa perang dingin. Berikut ini adalah daftar isinya.

 

 

Pada halaman 9 dapat kita baca:

 

“Uni Sovjet telah mendjelaskan sifat bantuan ekonomi djuga dengan tjara baru, Uni Sovyet menghendaki supaja bantuan ini dapat membantu negeri2 jang terbelakang ekonominja mendjadi tidak tergantung, dan sampai achir2 ini Uni Sovjet membantu mereka membangun industri berat agar negeri2 itu sendiri dapat memproduksi alat2 produksi.”

 

Pada halaman 12 dapat kita baca:

 

“Bantuan jang diberikan oleh organissi2 Sovjet kepada negeri2 jang ekonominja terbelakang bukan ekspor modal dan karenanja bantuan tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan dengan penghisapan terhadap rakjat dan sumber2 negeri itu. Semua pabrik jang didirikan dalam kerdjasama dengan URSS semata-mata mendjadi miliki negeri2 dimana pabrik2 itu didirikan. Tidak ada satupun organisasi Sovjet mendjadi pesero dalam perusahaan2 itu dan djuga tidak mengambil bagian dalam pimpinannja atau keuntungannja.”

 

Sebagai catatan, tidak sepenuhnya benar jika pada kutipan di atas disebutkan bahwa bantuan Uni Sovyet itu dimaksudkan agar negeri yang dibantu ekonominya tidak tergantung. Uni Sovyet memberikan bantuan juga dalam rangka menyebarkan pengaruhnya di negara-negara tersebut dalam rangka Perang Dingin. Jadi itu bukan bantuan yang sepenuhnya cuma-cuma dan juga merupakan alat propaganda.

 

Pada halaman 24, disebutkan bahwa Uni Sovyet memberikan bantuan bagi India:

 

“Di India, Uni Sovjet sedang membangun sebuah pabrik besi dan badja jang besar dengan kapasitet produksi 1 djuta ton badja setahun. Pabrik ini merupakan pabrik besi dan badja India jang pertama dan merupakan salah satu pabrik jang terbesar di Asia.”

 

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:

 

 

 

Berminat foto kopi segera hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

BUKU DOKUMEN PERTEMUAN NEGARA-NEGARA ANGGOTA PERJANJIAN WARSAWA 1958

BUKU DOKUMEN PERTEMUAN NEGARA-NEGARA ANGGOTA PERJANJIAN WARSAWA 1958

Ivan Taniputera
27 Desember 2013

Judul: Dokumen2 Dari Pertemuan Panitia Konsultatif Politik Dari Negara2-Anggota Perdjandjian Warsawa Untuk Persahabatan, Kerdjasama dan Saling Membantu 1958.
Penerbit: Bagian Penerangan Kedutaan Besar URSS di Indonesia.
Jumlah halaman: 64.Buku ini merupakan dokumentasi bagi pertemuan Panita Konsultatif Politik dari Negara2 anggota Perjanjian atau Pakta Warsawa untuk persahabatan, kerjasama, dan saling membantu, yang diadakan di Moscow pada tanggal 24 Mei 1958. Negara-negara yang hadir antara lain adalah: Republik Rakyat Albania, Republik Rakyat Bulgaria, Republik Rakyat Hongaria, Republik Demokrasi Jerman, Republik Rakyat Polandia, dan lain sebagianya.

Berikut ini adalah beberapa kutipannya:

“Perkembangan peristiwa2 internasional berulang-ulang membuktikan bahwa Perdjandjian Warsawa untuk Persahabatan, Kerdjasama dan Saling Membantu antara delapan negara sosialis, jang ditanda-tangani tiga tahun jang lalu, tidak sadja mendjaga setjara terpertjaja keamanan dan kemerdekaan rakjat2 dari negara2 ini, tetapi djuga merupakan faktor jang perkasa untuk menahan kegiatan jang memusuhi tudjuan perdamaian, daripada persekutuan2 militer negara2 Barat dan terutama Blok Atlantik Utara.” (halaman 7).

“Negara2 anggota Perdjandjian Warsawa jakin bahwa dirampasnja kemungkinan dari Republik Rakjat Tiongkok untuk menduduki korsinja jang sjah didalam PBB sangat merugikan aktiviteit PBB. Mereka djuga jakin sedalam-dalamnja bahwa ikutsertanja RRT didalam aktivitet PBB akan sangat berfaedah baik untuk memelihara perdamaian di Timur Djauh maupun perdamaian dunia pada umumnja.
Telah bertahun-tahun lamanja Perantjis melakukan perang jang berdarah melawan rakjat Aldjazair jang berdjoang untuk hak menentukan nasib sendiri dan kemerdekaan. Peperangan di Aldjazair itu tidak sadja merupakan ketidak-adilan jang kedjam terhadap rakjat Aldjazair jang tjinta merdeka, tetapi djuga menimbulkan suatu persemaian berbahaja bagi pertikaian dan bentrokan2 internasional dibagian dunia itu.” (halaman 10).

“Negara2 anggota Perdjandjian Warsawa sepenuhnja menghargai daja-upaja dari rakjat Djerman jang bertudjuan untuk melenjapkan terpetjahnja Djerman, dan menundjang penjatuan kembali Djerman dan pembentukan sebuah negara Djerman jang demokratis dan tjinta damai…” (halaman 18).

Berminat foto kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.